Saat kebahagiaan menghampiri,
seseorang yang kini tlah berada di hati
Menjadi sandaran ketika sepi
Menjadi teman saat sendiri
walau ku tau semua ini tak untuk selamanya
Ku hanya ingin jadi sebuah pelita
Pelita yg kn selalu ada
Disetiap saat.engkau melihat dunia
Sebagai cahaya yg menerangi jalanmu
Jalan Yang sebenarnya akupun tak tau
....ku tau semua yg ada di dunia tak mungkin sempurna
Nemun sering q bertanya, apa sih sempurna??
Bagaimana rasanya jd sempurna?
Menurut q sempurna itu mudah...
Slalu ada di sisimu membuatmu tersenyum
Membuat tertawa,ada sebagau penghibur saat kau sedih............
Ku selalu merasa kosong tanpa dirimu
Ku slalu ingin di sisimu mendekap dirimu
Menjadi sandaran saat kau rapuh
Menjadi lentera hatimu..
Ku slalu disini untuk selalu menunggu.....
Walau q harus mati dalam penantian yg tak ada akhir.
Mr.G
Senin, 02 Februari 2015
Minggu, 09 Maret 2014
pengasutan motor 3 fasa star/delta
PENGASUTAN BINTANG SEGITIGA
Pada pertemuan 3 sesi kontrol elektromagnetik, yang bertepatan dengan
hari Natal ini, akan dibahas mengenai starting motor induksi
tiga fasa dengan cara pengasutan bintang segitiga dari sumber catu daya
tiga
fasa. Pengasutan motor induksi tiga fasa secara bintang
segitiga dapat dilakukan dengan
menggunakan saklar manual bintang segitiga atau dengan menggunakan kontaktor magnet.
Suatu belitan stator motor induksi tiga fasa sebagian besar telah di desain untuk tegangan tertentu. Dalam kondisi normal motor selalu di sambung secara segitiga. Dalam pengasutan dengan metode bintang segitiga, pertama kali motor di sambung dengan hubungan bintang (γ) dan setelah motor berputar maksimum baru kemudian sambungan dirubah menjadi hubungan segitiga (Δ).
Jaringan distribusi tegangan rendah PLN pada umumnya memiliki tegangan 220/380 V. Sebuah motor induksi tiga fasa harus digunakan dalam hubungan bintang atau segitiga, tergantung pada jaringannya. Tegangan yang harus dihubungkan dengan motor, biasanya dinyatakan pada nameplat motor tersebut, misalnya 380/660 V.
Jika sebuah motor induksi tiga fasa pada nameplat diberi tanda tegangan 220/380 V, serta misalnya kumparannya harus mendapat tegangan 380 V. Jadi kalau motor dihubungkan dengan jaringan 220/380 V. maka motor harus digunakan dalam hubungan segitiga. Jika digunakan hubungan bintang kumparan stator hanya akan mendapat tegangan 220 V sehingga tegangan yang terlalu rendah akan menyebabkan motor tidak berputar.
1. Pengasutan Menggunakan Saklar Manual Bintang Segitiga
Pengasutan
menggunakan saklar manual bintang segitiga sebuah motor induksi tiga fasa
dihubungkan langsung dengan sumber tegangan tiga fasa menggunakan saklar
bintang segitiga. Pada saat start saklar pada posisi bintang dan pada saat
motor telah berputar maksimum maka saklar segera dipindahkan ke posisi
segitiga. Gambar di bawah ini memperlihatkan rangkaian pengasutan menggunakan saklar
manual bintang segitiga.Suatu belitan stator motor induksi tiga fasa sebagian besar telah di desain untuk tegangan tertentu. Dalam kondisi normal motor selalu di sambung secara segitiga. Dalam pengasutan dengan metode bintang segitiga, pertama kali motor di sambung dengan hubungan bintang (γ) dan setelah motor berputar maksimum baru kemudian sambungan dirubah menjadi hubungan segitiga (Δ).
Jaringan distribusi tegangan rendah PLN pada umumnya memiliki tegangan 220/380 V. Sebuah motor induksi tiga fasa harus digunakan dalam hubungan bintang atau segitiga, tergantung pada jaringannya. Tegangan yang harus dihubungkan dengan motor, biasanya dinyatakan pada nameplat motor tersebut, misalnya 380/660 V.
Jika sebuah motor induksi tiga fasa pada nameplat diberi tanda tegangan 220/380 V, serta misalnya kumparannya harus mendapat tegangan 380 V. Jadi kalau motor dihubungkan dengan jaringan 220/380 V. maka motor harus digunakan dalam hubungan segitiga. Jika digunakan hubungan bintang kumparan stator hanya akan mendapat tegangan 220 V sehingga tegangan yang terlalu rendah akan menyebabkan motor tidak berputar.
1. Pengasutan Menggunakan Saklar Manual Bintang Segitiga
Gambar 1. Rangkaian Pengasutan Menggunakan Saklar Manual Bintang Segitiga
2. Pengasutan Bintang Segitiga Secara Manual Menggunakan Kontaktor Magnet
Pengasutan
bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor magnet
dapat dilihat pada gambar di bawah ini, dimana dalam
pengasutan ini terdapat komponen utama yaitu magnetik kontaktor, relai
suhu
arus beban lebih (thermal overload relay) dan pusat pengendali.yang
terdiri dari 2 buah tombol tekan ON (START) dan 1 buah tombol telan OFF
(STOP).Pengasutan bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor
magnet dapat digunakan untuk motor induksi tiga fasa berkapasitas
besar. Pada awal pengasutan belitan stator di sambung bintang, tegangan
yang
digunakan sekitar 58% dari tegangan nominal utama. Pada tingkat kedua,
sambungan di ubah dari sambungan bintang menjadi sambungan segitiga
sehingga
setiap belitan akan mendapat tegangan catu daya yang maksimum.
Penagsutan ini disebut secara manual karena pergantian dari hubungan
bintang menjadi hubungan segitiga masih menggunakan tangan manusia untuk
menekan tombol tekan ON (START) Segitiga.
Gambar 2. Rangkaian Kontrol pengasutan bintang sigitiga manual menggunakan kontaktor magnet
Gambar 3. Rangkaian Utama penagsutan bintang segitiga manual menggunakan kontaktor magnet
3. Pengasutan Bintang Segitiga Secara Otomatis Menggunakan Kontaktor Magnet dan TDR
Pengasutan bintang segitiga secara otomatis sebenarnya hampir sama dengan pengasutan bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor magnet. Perbedaannya terletak pada komponen yang digunakan, pada pengasutan ini hanya digunakan 1 buah tombol tekan ON (START) dan 1 buah tombol tekan OFF (STOP) serta dilengkapi dengan time delay relay (TDR). Sehingga pergantian dari hubungan bintang menjadi hubungan segitiga tidak perlu melibatkan tangan manusia lagi, tapi secara otomatis akan berganti sendiri dalam beberapa menit sesuai dengan seting waktu pada TDR Rangkaian penagsutan bintang segitiga secara otomatis menggunakan kontaktor magnet dan TDR ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar 4. Rangkaian Kontrol pengasutan bintang segitiga secara otomatis
Gambar 5. Rangkaian Utama penagsutan bintang segitiga secara otomatis
Gambar 6. Rangkaian Pengawatan pengasutan bintang segitiga secara otomatis
Setelah anda memahami teori tentang pengasutan motor induksi 3 fasa
secara bintang segitiga baik yang menggunakan saklar manual maupun yang
menggunakan kontaktor magnet, selanjutnya anda dapat mempraktekkanya
atau memasang instalasi motor induksi 3 fasa yang dapat diasut secara
bintang segitiga baik yang menggunakan saklar manual bintang segitiga
maupun yang menggunakan kontaktor magnet dengan menggunakan komponen
yang sebenarnya. Untuk itu di bawah kami sajikan lembar kerja (jobsheet)
yang akan memandu anda dalam praktikum.
Lembar Kerja (Jobsheet)
Alat dan Bahan
1.
Magnetik kontaktor 220V/50Hz.................................. 3 buah
2. Time Delay Relay (TDR) 220V/50Hz .......................... 1 buah
2. Time Delay Relay (TDR) 220V/50Hz .......................... 1 buah
3.
MCB 1 fasa................................................................. 1 buah
4.
MCB 3 fasa................................................................. 1 buah
5.
Tombol OFF............................................................... 1
buah
6.
Tombol ON................................................................. 2 buah
7.
Saklar bintang segitiga................................................ 1 buah
8.
Motor induksi 3 fasa 380 V........................................ 1 buah
9.
Relai suhu (Thermal Overload Relay).......................... 1 buah
10. Lampu indikator......................................................... 3 buah
11. Kabel
penghubung...................................................... secukupnya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1.
Gunakanlah pakaian praktik !
2.
Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kerja !
3.
Janganlah memberikan sumber tegangan pada rangkaian melebihi
batas yang ditentukan !
4.
Hati-hati dalam melakukan praktik !
Langkah Kerja
Pengasutan dengan Saklar Manual Bintang Segitiga
1.
Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum !
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikanlah semua alat
dan bahan dalam keadaan baik !
3.
Rangkaialah skema seperti gambar 1 di atas, saklar MCB dalam
keadaan terbuka (off).
4.
Periksakanlah rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan sesui skema !
5.
Tutuplah MCB 3 fasa dan pastikanlah sambungan pada
rangkaian telah tersambung dengan baik !
6. Putarlah saklar bintang segitiga pada posisi bintang
terlebih dahulu sampai putaran motor mencapai putaran penuh !
7. Setelah motor berputar beberapa saat pada putaran
penuh, gantilah/pindahlah posisi saklar bintang segitiga ke posisi segitiga dan amatilah
putaran motornya !
8.
Matikanlah motor dengan membuka MCB tiga fasa, maka
motor akan berhenti !
9. Lanjutkan praktek untuk pengasutan motor induksi 3 fasa dengan menggunakan kontaktor magnet!
Pengasutan dengan Kontaktor Magnet Bintang Segitiga secara manual
1.
Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum !
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikanlah semua alat
dan bahan dalam keadaan baik !
3.
Rangkaialah skema seperti gambar 2 dan gambar 3 di atas,
saklar MCB dalam keadaan terbuka (off).
4.
Periksakanlah rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan sesuai skema !
5. Cobalah terlebih dahulu rangkaian kontrolnya dan pastikanlah rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik !
6.
Setelah rangkaian kontrol bekerja dengan baik,
tutuplah MCB 3 fasa dan MCB 1 fasa !
7.
Tekanlah tombol ON bintang sehingga motor akan mulai
berputar dengan pengasutan bintang !
8.
Setelah motor berputar beberapa saat pada putaran
penuh, tekanlah tombol ON segitiga sehingga kontaktor magnet K3 bekerja dan
amatilah putaran motor !
9. Setelah motor berputar beberapa saat, matikanlah motor dengan menekan tombol OFF, maka motor akan berhenti !
9. Setelah motor berputar beberapa saat, matikanlah motor dengan menekan tombol OFF, maka motor akan berhenti !
Penagsutan dengan Kontaktor Magnet Bintang Segitiga secara otomatis
1.
Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum !
2. Periksalah alat dan bahan sebelum digunakan dan pastikanlah semua alat
dan bahan dalam keadaan baik !
3. Rangkaialah skema seperti gambar 4, gambar 5 dan gambar 6 di atas,
saklar MCB dalam keadaan terbuka (off).
4.
Periksakanlah rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan sesuai skema !
5. Seting tombol waktu TDR pada posisi 5 menit !
6. Cobalah terlebih dahulu rangkaian kontrolnya dan pastikanlah rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik !
6. Cobalah terlebih dahulu rangkaian kontrolnya dan pastikanlah rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik !
7.
Setelah rangkaian kontrol bekerja dengan baik,
tutuplah MCB 3 fasa dan MCB 1 fasa !
8.
Tekanlah tombol ON (START) bintang sehingga motor akan mulai
berputar dengan pengasutan bintang !
9. Setelah motor berputar selama 5 menit pada putaran
penuh, maka secara otomatis kontaktor magnet K3 akan bekerja sehingga motor akan berputar dengan pengasutan segitiga dan
amatilah putaran motor !
10. Setelah motor berputar beberapa saat, matikanlah motor
dengan menekan tombol OFF, maka motor akan berhenti !
Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding)
Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding) - Sistim
grounding/pentanahan perlu dimiliki pada suatu instalasi. Dalam
pemasangannya, sistim gorunding tersebut terbagi pada beberapa type
tergantung dari kebutuhan dan tingkat keamanan yang dibutuhkan serta
regulasi yang berlaku pada suatu wilayah yang kadang-kadang menetapkan
type jenis pentanahan yang hanya boleh digunakan pada daerah tersebut
oleh pejabat berwenang. Ketika akan mendesain suatu sistim instalasi,
hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan type pentanahan apa
yang akan digunakan untuk instalasi tersebut.
Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistim pentanahan pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)
2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
3. TT (Double Terre)
4. TN-C (Terre Neutral - Combined)
5. IT (Isolated Terre)
Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.
TN-S (Terre Neutral - Separate)
Pada sebuah sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung dengan bumi pada satu titik saja, sehingga bagian netral pada sebuah instalasi konsumen terhubung langsung dengan netral sumber listrik. Type ini cocok pada instalasi yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada konsumen besar yang memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk kebutuhan sendiri dan instalsai/perlatan nya berdekatan dengan sumber energi tersebut (transformer).
TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral pada sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut .
Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistim pentanahan pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)
2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
3. TT (Double Terre)
4. TN-C (Terre Neutral - Combined)
5. IT (Isolated Terre)
Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.
TN-S (Terre Neutral - Separate)
Pada sebuah sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung dengan bumi pada satu titik saja, sehingga bagian netral pada sebuah instalasi konsumen terhubung langsung dengan netral sumber listrik. Type ini cocok pada instalasi yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada konsumen besar yang memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk kebutuhan sendiri dan instalsai/perlatan nya berdekatan dengan sumber energi tersebut (transformer).
TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
Sebuah
sistem TN-C-S, memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama
(sumber listrik) terhubung dengan bumi dan pembumian pada jarak tertentu
disepanjang saluran netral yang menuju konsumen, biasanya disebut
sebagai Protective Multiple Earthing (PME). Dengan sistim ini konduktor
netral dapat berfungsi untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang
mungkin timbul disisi konsumen (instlasi) kembali kesumber listrik.
Pada sistim ini, instalasi peralatan pada konsumen tinggal menghubungkan
pentanahannya pada terminal (saluran) yang telah disediakan oleh sumber
listrik.TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral pada sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut .
Motor Listrik
Motor Listrik - pengertian dasar, konsep, dan penerapan
Sedangkan dalam wikipedia menyebutkan :
"Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo"
Tipe atau jenis motor listrik sekarang sangat beragam, namun dari sekian banyak tipe yang ada di pasaran, sejatinya motor listrik hanya memiliki 2 komponen utama, yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Sedangkan berdasarkan sumber tegangan, motor listrik di bagi menjadi 2 lagi, yaitu motor listrik AC (Alternating Current) dan motor listrik DC (Direct Current).
Untuk penjelasan mendalam, bahwasannya, dari kedua jenis motor tersebut (AC dan DC) dibagi lagi menjadi beberapa varian dan struktur, lebih jelasnya lihat detail gambar di bawah ini :
Gambar 1. Klasifikasi Motor Listrik |
Mari kita telaah lebih dalam, dan penjelasan singkat dari klasifikasi motor listrik dari diagram diatas :
1. Motor Listrik AC (Alternating Current)
Motor listrik AC adalah sebuah motor yang mengubah arus listrik menjadi energi gerak maupun mekanik daripada rotor yang ada di dalamnya. Motor listrik AC tidak terpengaruh kutub positif maupun negatif, dan bersumber tenaga listrik.
sedangkan berdasarkan sumber daya nya , motor listrik AC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya sinkron dan sumber daya induksi
A. Sumber daya sinkron
Motor yang menggunakan sumber daya sinkron, juga bisa disebut sebagai motor serempak. Disebut motor sinkron karena, putaran motor sama dengan putaran fluk magnet, sesuai dengan persamaan :
Fe = nr.P / 120
Keterangan :
nr = kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm)
Fe = Frekuensi Listrik (50 Hz - 60Hz)
P = Jumlah kutub
note : rotor yang ada di dalam motor daya sinkron, tidak dapat berputar meskipun sudah dihubungkan dengan sumber tegangan listrik, biasanya harus menggunakan alat bantu mesin lain, sebagai pemicu torsi awal.
Prinsip kerja motor sinkron
Gambar 2. Motor AC sinkron |
Pada mesin motor AC sinkron, akhirnya ditemukan cara baru yaitu, medan magnet di letakkan pada rotor (internal pole generator) dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator. Tegangan yang dihasilkan akan membentuk sinusoidal pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian rupa dan membentuk sudut 120° derajat.
B. Sumber daya induksi
Motor listrik yang menggunakan sumber daya induksi ini paling banyak di gunakan dan di kembangkan. Penamaanya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus motor ini bukan berasal dari sumber tegangan tertentu, tapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Prinsip kerja motor AC induksi
Pada dasarnya motor induksi ini bekerja pada medan elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotor. Karena kumparan stator merupakan rangkaian tertutup, maka akan mengalir arus listrik di kumparan stator, dan ini akan menimbulkan gaya Lorentz yang cenderung akan menggerakan kumparan rotor sesuai arah gaya Lorentz tersebut.
Berdasarkan skema diagram diatas, Motor Induksi di bagi lagi menjadi 2 yaitu Motor 1 fasa dan 3 fasa.
B1. Satu Fasa (1-fasa)
Pada dasarnya sih sama, antara motor 1 fasa dengan motor 2 fasa. yang tidak simetris karena pada kumparan statornya dibuat dua kumparan (yaitu kumparan bantu dan kumparan utama) yang mempunyai perbedaan secara listrik dimana antara masing-masing kumparannya tidak mempunyai nilai impedansi yang sama dan umumnya motor bekerja dengan satu kumparan stator (kumparan utama). Secara prinsip , motor 1 fasa ini tidak bekerja berdasarkan gaya Lorentz melainkan bekerja berdasarkan gaya medan maju dan gaya medan mundur. Jika salah satu medan di perbesar, maka rotor akan berputar sesuai dengan arah medan yang diperbesar tersebut. Penjelasan ini dapat mempelajari teori perputaran medan ganda.
B2. Tiga Fasa (3-fasa)
Sumber 3-fase ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase. Motor induksi 3-fase ini mempunyai
kumparan 3-fase yang terpisah antar satu sama lainya sejarak 1200 listrik yang dialiri oleh arus listrik 3-fase yang berbeda fase 1200 listrik antar fasenya, sehingga keadaan ini akan menghasilkan resultan fluks magnet yang berputar seperti halnya kutup magnet aktual yang berputar secara mekanik. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan motor induksi 3-fase dengan dua kutup stator.
2. Motor Listrik DC (Direct Current)
Motor listrik DC adalah motor yang penggeraknya berdasarkan sumber tegangan DC (Direct Current) seperti battery dan accu. Namun secara prinsip masih sama dengan motor AC.
sedangkan berdasarkan sumber daya nya , motor listrik DC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya terpisah/ Separately Excited dan sumber daya sendiri / Self Excited.
A. Sumber daya terpisah (Separately Excited)
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya terpisah (separately excited).
B. Sumber daya sendiri (Self Excited)
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri (self excited).
Lebih dari pada itu, sumber daya sendiri (self excited) terbagi lagi menjadi 3 jenis berdasakan konfigurasi supplay medan kepada kumparan motor nya yaitu :
1. Motor DC shunt
Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
2. Motor DC seri
Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
3. Motor DC kompon / gabung
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Berikut contoh video penerapan motor listrik yang digunakan untuk mobil listrik :
Referensi :
1. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB - Ismail Muchsin., ST, MT.
2. M. Khairul Amri Rosa, MT - “Electric Machinery Fundamentals”, Stephen J. Chapman, 4th
ed, 2005.
3. Dede Tri Furta - Universitas Sriwijaya Palembang
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik
5. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-jenis-motor-listrik/
6. http://hasrulbakri.wordpress.com/2010/04/30/motor-listrik-ac/
Langganan:
Postingan (Atom)