Senin, 02 Februari 2015

harap

Saat kebahagiaan menghampiri,
seseorang yang kini tlah berada di hati
Menjadi sandaran ketika sepi
Menjadi teman saat sendiri
walau ku tau semua ini tak untuk selamanya
Ku hanya ingin jadi sebuah pelita
Pelita yg kn selalu ada
Disetiap saat.engkau melihat dunia
Sebagai cahaya yg menerangi jalanmu
Jalan Yang sebenarnya akupun tak tau
....ku tau semua yg ada di dunia tak mungkin sempurna
Nemun sering q bertanya, apa sih sempurna??
Bagaimana rasanya jd sempurna?
Menurut q sempurna itu mudah...
Slalu ada di sisimu membuatmu tersenyum
Membuat tertawa,ada sebagau penghibur saat kau sedih............

Ku selalu merasa kosong tanpa dirimu
Ku slalu ingin di sisimu mendekap dirimu
Menjadi sandaran saat kau rapuh
Menjadi lentera hatimu..


Ku slalu disini untuk selalu menunggu.....
Walau q harus mati dalam penantian yg tak ada akhir.

Minggu, 09 Maret 2014

pengasutan motor 3 fasa star/delta

PENGASUTAN BINTANG SEGITIGA

          Pada pertemuan 3 sesi kontrol elektromagnetik, yang bertepatan dengan hari Natal ini, akan dibahas mengenai starting motor induksi tiga fasa dengan cara pengasutan bintang segitiga dari sumber catu daya tiga fasa. Pengasutan motor induksi tiga fasa secara bintang segitiga  dapat dilakukan dengan menggunakan saklar manual bintang segitiga atau dengan menggunakan kontaktor magnet.
        Suatu belitan stator motor induksi tiga fasa sebagian besar telah di desain untuk tegangan tertentu. Dalam kondisi normal motor selalu di sambung secara segitiga. Dalam pengasutan dengan metode bintang segitiga, pertama kali motor di sambung dengan hubungan bintang (γ) dan setelah motor berputar maksimum baru kemudian sambungan dirubah menjadi hubungan segitiga (Δ).
          Jaringan distribusi tegangan rendah PLN pada umumnya memiliki tegangan 220/380 V. Sebuah motor induksi tiga fasa harus digunakan dalam hubungan bintang atau segitiga, tergantung pada jaringannya. Tegangan yang harus dihubungkan dengan motor, biasanya dinyatakan pada nameplat motor tersebut, misalnya 380/660 V.
          Jika sebuah motor induksi tiga fasa pada nameplat diberi tanda tegangan 220/380 V, serta misalnya kumparannya harus mendapat tegangan 380 V. Jadi kalau motor dihubungkan dengan jaringan 220/380 V. maka motor harus digunakan dalam hubungan segitiga. Jika digunakan hubungan bintang kumparan stator  hanya akan mendapat tegangan 220 V sehingga tegangan yang terlalu rendah akan menyebabkan motor tidak berputar.

1.      Pengasutan Menggunakan Saklar Manual Bintang Segitiga
            Pengasutan menggunakan saklar manual bintang segitiga sebuah motor induksi tiga fasa dihubungkan langsung dengan sumber tegangan tiga fasa menggunakan saklar bintang segitiga. Pada saat start saklar pada posisi bintang dan pada saat motor telah berputar maksimum maka saklar segera dipindahkan ke posisi segitiga. Gambar di bawah ini memperlihatkan rangkaian pengasutan menggunakan saklar manual bintang segitiga.
 Gambar 1. Rangkaian Pengasutan Menggunakan Saklar Manual Bintang Segitiga
  
2. Pengasutan Bintang Segitiga Secara Manual Menggunakan Kontaktor Magnet
           Pengasutan bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar di bawah ini, dimana dalam pengasutan ini terdapat komponen utama yaitu magnetik kontaktor, relai suhu arus beban lebih (thermal overload relay) dan pusat pengendali.yang terdiri dari 2 buah tombol tekan ON (START) dan 1 buah tombol telan OFF (STOP).Pengasutan bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor magnet dapat digunakan untuk motor induksi tiga fasa berkapasitas besar. Pada awal pengasutan belitan stator di sambung bintang, tegangan yang digunakan sekitar 58% dari tegangan nominal utama. Pada tingkat kedua, sambungan di ubah dari sambungan bintang menjadi sambungan segitiga sehingga setiap belitan akan mendapat tegangan catu daya yang maksimum. Penagsutan ini disebut secara manual karena pergantian dari hubungan bintang menjadi hubungan segitiga masih menggunakan tangan manusia untuk menekan tombol tekan ON (START) Segitiga.
 Gambar 2. Rangkaian Kontrol pengasutan bintang sigitiga manual menggunakan kontaktor magnet
Gambar 3. Rangkaian Utama penagsutan bintang segitiga manual menggunakan kontaktor magnet

3. Pengasutan Bintang Segitiga Secara Otomatis Menggunakan Kontaktor Magnet dan TDR
          Pengasutan bintang segitiga secara otomatis sebenarnya hampir sama dengan pengasutan bintang segitiga secara manual menggunakan kontaktor magnet. Perbedaannya terletak pada komponen yang digunakan, pada pengasutan ini hanya digunakan 1 buah tombol tekan ON (START) dan 1 buah tombol tekan OFF (STOP) serta dilengkapi dengan time delay relay (TDR). Sehingga pergantian dari hubungan bintang menjadi hubungan segitiga tidak perlu melibatkan tangan manusia lagi, tapi secara otomatis akan berganti sendiri dalam beberapa menit sesuai dengan seting waktu pada TDR Rangkaian penagsutan bintang segitiga secara otomatis menggunakan kontaktor magnet dan TDR ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini
 Gambar 4. Rangkaian Kontrol pengasutan bintang segitiga secara otomatis
 Gambar 5. Rangkaian Utama penagsutan bintang segitiga secara otomatis
Gambar 6. Rangkaian Pengawatan pengasutan bintang segitiga secara otomatis
          Setelah anda memahami teori tentang pengasutan motor induksi 3 fasa secara bintang segitiga baik yang menggunakan saklar manual maupun yang menggunakan kontaktor magnet, selanjutnya anda dapat mempraktekkanya atau memasang instalasi motor induksi 3 fasa yang dapat diasut secara bintang segitiga baik yang menggunakan saklar manual bintang segitiga maupun yang menggunakan kontaktor magnet dengan menggunakan komponen yang sebenarnya. Untuk itu di bawah kami sajikan lembar kerja (jobsheet) yang akan memandu anda dalam praktikum.
  
Lembar Kerja (Jobsheet)

Alat dan Bahan
1.     Magnetik kontaktor 220V/50Hz..................................      3 buah
2.   Time Delay Relay (TDR) 220V/50Hz ..........................     1 buah
3.     MCB 1 fasa.................................................................     1 buah
4.     MCB 3 fasa.................................................................     1 buah
5.     Tombol OFF...............................................................      1 buah
6.     Tombol ON.................................................................     2 buah
7.     Saklar bintang segitiga................................................       1 buah
8.     Motor induksi 3 fasa 380 V........................................       1 buah
9.     Relai suhu (Thermal Overload Relay)..........................       1 buah
10.  Lampu indikator.........................................................       3 buah
11. Kabel penghubung......................................................       secukupnya

Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1.       Gunakanlah pakaian praktik !
2.       Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kerja !
3.       Janganlah memberikan sumber tegangan pada rangkaian melebihi batas yang ditentukan !
4.       Hati-hati dalam melakukan praktik !

Langkah Kerja 
Pengasutan dengan Saklar Manual Bintang Segitiga
1.       Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum !
2.   Periksalah alat dan bahan  sebelum digunakan dan pastikanlah semua alat dan bahan dalam keadaan baik !
3.       Rangkaialah skema seperti gambar 1 di atas, saklar MCB dalam keadaan terbuka (off).
4.       Periksakanlah rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan sesui skema !
5.       Tutuplah MCB 3 fasa dan pastikanlah sambungan pada rangkaian telah tersambung dengan baik !
6.      Putarlah saklar bintang segitiga pada posisi bintang terlebih dahulu sampai putaran motor mencapai putaran penuh !
7.     Setelah motor berputar beberapa saat pada putaran penuh, gantilah/pindahlah posisi saklar bintang segitiga ke posisi segitiga dan amatilah putaran motornya !
8.       Matikanlah motor dengan membuka MCB tiga fasa, maka motor akan berhenti !
9.     Lanjutkan praktek untuk pengasutan motor induksi 3 fasa dengan menggunakan kontaktor magnet!

Pengasutan dengan Kontaktor Magnet Bintang Segitiga secara manual
1.       Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum !
2.   Periksalah alat dan bahan  sebelum digunakan dan pastikanlah semua alat dan bahan dalam keadaan baik !
3.       Rangkaialah skema seperti gambar 2 dan gambar 3 di atas, saklar MCB dalam keadaan terbuka (off).
4.       Periksakanlah rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan sesuai skema !
5.   Cobalah terlebih dahulu rangkaian kontrolnya dan pastikanlah rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik !
6.       Setelah rangkaian kontrol bekerja dengan baik, tutuplah MCB 3 fasa dan MCB 1 fasa !
7.       Tekanlah tombol ON bintang sehingga motor akan mulai berputar dengan pengasutan bintang !
8.       Setelah motor berputar beberapa saat pada putaran penuh, tekanlah tombol ON segitiga sehingga kontaktor magnet K3 bekerja dan amatilah putaran motor !
9. Setelah motor berputar beberapa saat, matikanlah motor dengan menekan tombol OFF, maka motor akan berhenti ! 

Penagsutan dengan Kontaktor Magnet Bintang Segitiga secara otomatis
1.       Siapkanlah alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum !
2.   Periksalah alat dan bahan  sebelum digunakan dan pastikanlah semua alat dan bahan dalam keadaan baik !
3.    Rangkaialah skema seperti gambar 4, gambar 5 dan gambar 6 di atas, saklar MCB dalam keadaan terbuka (off).
4.       Periksakanlah rangkaian yang telah dirangkai dengan teliti dan pastikan sesuai skema !
5.     Seting tombol waktu TDR pada posisi 5 menit !
6.  Cobalah terlebih dahulu rangkaian kontrolnya dan pastikanlah rangkaian tersebut dapat bekerja dengan baik !
7.       Setelah rangkaian kontrol bekerja dengan baik, tutuplah MCB 3 fasa dan MCB 1 fasa !
8.       Tekanlah tombol ON (START) bintang sehingga motor akan mulai berputar dengan pengasutan bintang !
9.    Setelah motor berputar selama 5 menit pada putaran penuh, maka secara otomatis kontaktor magnet K3 akan bekerja sehingga motor akan berputar dengan pengasutan segitiga dan amatilah putaran motor !
10. Setelah motor berputar beberapa saat, matikanlah motor dengan menekan tombol OFF, maka motor akan berhenti !

Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding)

Jenis-jenis Pentanahan (Sistem Grounding) - Sistim grounding/pentanahan perlu dimiliki pada suatu instalasi. Dalam pemasangannya, sistim gorunding tersebut terbagi pada beberapa type tergantung dari kebutuhan dan tingkat keamanan yang dibutuhkan serta regulasi yang berlaku pada suatu wilayah yang kadang-kadang menetapkan type jenis pentanahan yang hanya boleh digunakan pada daerah tersebut oleh pejabat berwenang. Ketika akan mendesain suatu sistim instalasi, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan type pentanahan apa yang akan digunakan untuk instalasi tersebut.

Terdapat beberapa type pentanahan yang digunakan berdasarkan standar IEEE yang menjadi acuan terhadap sistim pentanahan pada suatu instalasi, sbb :
1. TN-S (Terre Neutral - Separate)
2. TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
3. TT (Double Terre)
4. TN-C (Terre Neutral - Combined)
5. IT (Isolated Terre)
Terre berasal dari bahasa perancis yang berarti pembumian , earth.

TN-S (Terre Neutral - Separate)

Pada sebuah sistem TN-S, bagian netral sumber energi listrik terhubung dengan bumi pada satu titik saja, sehingga bagian netral pada sebuah instalasi konsumen terhubung langsung dengan netral sumber listrik. Type ini cocok pada instalasi yang dekat dengan sumber energi listrik, seperti pada konsumen besar yang memiliki satu atau lebih HV/LV transformer untuk kebutuhan sendiri dan instalsai/perlatan nya berdekatan dengan sumber energi tersebut (transformer).

 
TN-C-S (Terre Neutral - Combined - Separate)
Sebuah sistem TN-C-S, memiliki saluran netral dari peralatan distribusi utama (sumber listrik) terhubung dengan bumi dan pembumian pada jarak tertentu disepanjang saluran netral yang menuju konsumen, biasanya disebut sebagai Protective Multiple Earthing (PME). Dengan sistim ini konduktor netral dapat berfungsi untuk mengembalikan arus gangguan pentanahan yang mungkin timbul disisi konsumen (instlasi) kembali kesumber listrik. Pada sistim ini, instalasi peralatan pada konsumen tinggal menghubungkan pentanahannya pada terminal (saluran) yang telah disediakan oleh sumber listrik.

 TT (Double Terre)
Pada sistem TT, bagian netral  sumber listrik tidak terhubung langsung dengan pembumian netral pada sisi konsumen (instalasi peralatan). Pada sistim TT, konsumen harus menyediakan koneksi mereka sendiri ke bumi, yaitu dengan memasang elektroda bumi yang cocok untuk instalasi tersebut .

Motor Listrik

Motor Listrik - pengertian dasar, konsep, dan penerapan

Dalam pembuatan mobil listrik, motor adalah komponen vital yang berfungsi sebagai mesin penggerak kendaraan listrik yang sedang di selesaikan. Motor adalah sebuah komponen yang terdiri dari kumparan dan magnet, semakin besar magnet nya maka akan semakin cepat pula kumparan tersebut berputar.

Sedangkan dalam wikipedia menyebutkan :
"Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo"

Tipe atau jenis motor listrik sekarang sangat beragam, namun dari sekian banyak tipe yang ada di pasaran, sejatinya motor listrik hanya memiliki 2 komponen utama, yaitu stator dan rotor. Stator adalah  bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang bergerak (berputar). Sedangkan berdasarkan sumber tegangan, motor listrik di bagi menjadi 2 lagi, yaitu motor listrik AC (Alternating Current) dan motor listrik DC (Direct Current).

Untuk penjelasan mendalam, bahwasannya, dari kedua jenis motor tersebut (AC dan DC) dibagi lagi menjadi beberapa varian dan struktur, lebih jelasnya lihat detail gambar di bawah ini :

Gambar 1. Klasifikasi Motor Listrik


Mari kita telaah lebih dalam, dan penjelasan singkat dari klasifikasi motor listrik dari diagram diatas :

1. Motor Listrik AC (Alternating Current)
Motor listrik AC adalah sebuah motor yang mengubah arus listrik menjadi energi gerak maupun mekanik daripada rotor yang ada di dalamnya. Motor listrik AC tidak terpengaruh kutub positif maupun negatif, dan bersumber tenaga listrik.

sedangkan berdasarkan sumber daya nya , motor listrik AC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya sinkron dan sumber daya induksi

A. Sumber daya sinkron
Motor yang menggunakan sumber daya sinkron, juga bisa disebut sebagai motor serempak. Disebut motor sinkron karena, putaran motor sama dengan putaran fluk magnet, sesuai dengan persamaan :

Fe = nr.P / 120

Keterangan :
nr =  kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm)
Fe = Frekuensi Listrik (50 Hz - 60Hz)
P = Jumlah kutub

note : rotor yang ada di dalam motor daya sinkron, tidak dapat berputar meskipun sudah dihubungkan dengan sumber tegangan listrik, biasanya harus menggunakan alat bantu mesin lain, sebagai pemicu torsi awal.

Prinsip kerja motor sinkron

Gambar 2. Motor AC sinkron
Disini saya akan menjelaskan prinsipi kerja motor sinkron secara sederhana dan mudah dimengerti dan sesuai dengan buku yang dikarang oleh Ismail Muchsin., ST. MT. Menurut buku tersebut, prinsip kerja motor sinkron ialah, alur listrik yang mengalir dari sumber langsung menuju medan magnetomoghen yang ada di dalam motor. Pada mesin tipe ini, medan magnet di letakkan pada stator (disebut generator kutub eksternal / external pole generator), namun seiring perkembangan model tipe ini mulai ditinggalkan karena bisa membuat slip atau kerusakan pada motor dan permasalahan pada pembangkitan daya tinggi.

Pada mesin motor AC sinkron, akhirnya ditemukan cara baru yaitu, medan magnet di letakkan pada rotor (internal pole generator) dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator. Tegangan yang dihasilkan akan membentuk sinusoidal pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator yang diset sedemikian rupa dan membentuk sudut 120° derajat.

B. Sumber daya induksi
Motor listrik yang menggunakan sumber daya induksi ini paling banyak di gunakan dan di kembangkan. Penamaanya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus motor ini bukan berasal dari sumber tegangan tertentu, tapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

Prinsip kerja motor AC induksi
Pada dasarnya motor induksi ini bekerja pada medan elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotor. Karena kumparan stator merupakan rangkaian tertutup, maka akan mengalir arus listrik di kumparan stator, dan ini akan menimbulkan gaya Lorentz yang cenderung akan menggerakan kumparan rotor sesuai arah gaya Lorentz tersebut.

Berdasarkan skema diagram diatas, Motor Induksi di bagi lagi menjadi 2 yaitu Motor 1 fasa dan 3 fasa.

B1. Satu Fasa (1-fasa)
Pada dasarnya sih sama, antara motor 1 fasa dengan motor 2 fasa. yang tidak simetris karena pada kumparan statornya dibuat dua kumparan (yaitu kumparan bantu dan kumparan utama) yang mempunyai perbedaan secara listrik dimana antara masing-masing kumparannya tidak mempunyai nilai impedansi yang sama dan umumnya motor bekerja dengan satu kumparan stator (kumparan utama). Secara prinsip , motor 1 fasa ini tidak bekerja berdasarkan gaya Lorentz melainkan bekerja berdasarkan gaya medan maju dan gaya medan mundur. Jika salah satu medan di perbesar, maka rotor akan berputar sesuai dengan arah medan yang diperbesar tersebut. Penjelasan ini dapat mempelajari teori perputaran medan ganda.

B2. Tiga Fasa (3-fasa)
Sumber 3-fase ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase. Motor induksi 3-fase ini mempunyai
kumparan 3-fase yang terpisah antar satu sama lainya sejarak 1200 listrik yang dialiri oleh arus listrik 3-fase yang berbeda fase 1200 listrik antar fasenya, sehingga keadaan ini akan menghasilkan resultan fluks magnet yang berputar seperti halnya kutup magnet aktual yang berputar secara mekanik. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan motor induksi 3-fase dengan dua kutup stator.

2. Motor Listrik DC (Direct Current)
Motor listrik DC adalah motor yang penggeraknya berdasarkan sumber tegangan DC (Direct Current) seperti battery dan accu. Namun secara prinsip masih sama dengan motor AC.

sedangkan berdasarkan sumber daya nya , motor listrik DC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya terpisah/ Separately Excited dan sumber daya sendiri / Self Excited.

A. Sumber daya terpisah (Separately Excited)
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber daya terpisah (separately excited).

B. Sumber daya sendiri (Self Excited)
Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan motor listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri (self excited).

Lebih dari pada itu, sumber daya sendiri (self excited) terbagi lagi menjadi 3 jenis berdasakan konfigurasi supplay medan kepada kumparan motor nya yaitu :

1. Motor DC shunt
Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan gulungan motor listrik. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

2. Motor DC seri
Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.

3. Motor DC kompon / gabung
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.

Berikut contoh video penerapan motor listrik yang digunakan untuk mobil listrik :



Referensi :
1. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB - Ismail Muchsin., ST, MT.
2. M. Khairul Amri Rosa, MT - “Electric Machinery Fundamentals”, Stephen J. Chapman, 4th
 ed, 2005.
3. Dede Tri Furta - Universitas Sriwijaya Palembang
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik
5. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/jenis-jenis-motor-listrik/
6. http://hasrulbakri.wordpress.com/2010/04/30/motor-listrik-ac/